Ketika Gunawan LIDA Dituding Pansos: Emang Jahat, Tapi Yaudahlah ...
TABLOIDBINTANG.COM - Jadi artis, kelihatannya enak. Populer, dielu-elukan banyak orang, punya banyak uang juga. Apalagi penyanyi dangdut. Enggak ada matinya job off-airnya. Itu kan yang terlihat dari luar, yang bagian enaknya saja.
Tapi ada juga sisi-sisi enggak enaknya. Karena apa yang terlihat indah dari luar belum tentu seindah kelihatannya. Menjadi selebriti salah satu yang enggak enaknya, pastinya kehidupannya mau tak mau menjadi milik publik. Kadang tidak ada privasi.
Di zaman ini bukan hanya paparazi yang menguntit dan mengaduk-aduk kehidupan pribadi seleb. Tapi bisa langsung netizen. Adanya media sosialnya, kini membuat penggemar dan khalayak luas bebas berinteraksi langsung dengan artis idolanya.
Nah, tak terkecuali penyanyi dangdut. Apalagi masih muda, ganteng, dan sangat berbakat. Gunawan LIDA contohnya, salah satu pedangdut muda yang kini lagi digandrungi. Gunawan kerap kali dikatkan dengan Rara. Ah, pasangan jebolan LIDA (Liga Dangdut Indonesia) ini memang tak habis-habisnya bikin baper netizen. Apalagi setelah kamu mendengar singel duet terbaru mereka, Ketika Cinta Menghampiri Jiwa, dan menonton video klipnya. Dijamin makin baper dan makin kepo. Keduanya memang dekat, baik di depan layar maupun belakang layar.
Banyak yang mendukung pasangan duet ini baik di atas panggung maupun balik panggung. Tetapi ada juga yang tidak suka. Namanya orang tidak suka, orang nyinyir sudah pasti ada saja. Ketika ditemui dan ditanya, apa komentar paling pedas dari netizen yang pernah mendarat di Gunawan? Pria asal Ternate, Maluku Utara ini pun langsung spontan menjawab, “Pansos! Sering kali saya dibilang pansos,” ujarnya. Dikiranya nebeng popularitas Rara. Padahal mereka sama-sama berkaranya dan saling mendukung satu sama lain. Hubungan mereka pun sangat baik, amat dekat.
“Emang jahat. Tapi ya udahlah. Gunawan pribadi pun sebenarnya enggak pernah baca-bacain satu per satu begitu tau. Komentar positif saja kadang enggak kebaca. Apalagi yang negatif. Inilah resiko, ketika kita sudah menerima jalan kita seperti ini, ya harus terima konsekuensinya juga,” demikian ungkap Gunawan.